Berbeda ..
entah mengapa Yash merasa ada yang berbeda dari Elizt. Elizt dimata Yash adalah
cewek periang yang cerewet lagi terbuka, namun entah mengapa belakangan ini Elizt
sangat berubah dia jadi pendiam, bicara seadanya dan tak pernah lagi curhat
pada Yash. Memang setiap apa yang terjadi hari ini pasti elist selalu curhat
pada Yash, maklumlah mereka tinggal sekamar di asrama.
Yash dan Elizt
sudah lama berteman, hampir seluk beluk dari kehidupan Yash telah diketahui
oleh Elizt, begitu pula sebaliknya. Mereka sangat akrab dan di sekolah pun tak
jarang teman-teman mereka mengejek kalau mereka sepasang kekasih. Duduk
sebangku di kelas, ke kantin dan makan bersama, nonton basket bersama, berenang
bersama, kerjakan PR bersama dan masih banyak hal lain yang mereka selalu
lakukan bersama bisa dikatakan disetiap hembusan nafas Elizt pasti ada Yash dan
di setiap detak jantung Yash pasti ada Elizt. Persahabatan mereka memang
terbilang sudah cukup lama. Mereka berteman mulai dari SD dimana orang tua Yash
dipindah tugaskan ke tempat kelahiran Elizt. Saat itu umur mereka 7 tahun,
pertama kali mereka bekenalan saat Yash akan membayar permen dikantin dan lupa
mengambil uang di tasnya, Elizt pun dengan senang hati meminjamkan uang kepada Yash.
disitulah awal mula mereka menjadi akrab.
Setiap harinya
ia habiskan dengan bercanda gurau bersama, pagi hari mereka pergi bersekolah
bersama, pulang sekolah bersama pula, dan sore harinya mereka bersepeda dan
bermain bersama-sama, masa kanak-kanak mereka ia habiskan bersama tak jarang
terdengar gelak tawa, tangis, bahkan ocehan dari kedua. Persahabatan mereka
memang indah.
Seperti biasanya sore itu Yash kerumah Elizt,
“Elizt.. Elizt.. main yuk ..!”. suara itu hampir setiap sore terdengar
dipekarangan rumah Elizt, dan biasanya dengan segera Elizt berlari keluar
menemui Yash yang sudah siap dengan sepedanya di luar rumah. Namun entah
mengapa sore ini Elizt tak kunjung muncul di depan pintunya “Elizt.. Elizt..”
panggil Yash sekali lagi, mungkin tidak terdengar maka ia mencoba dengan suara
yang agak besar. Namun sosok yang ditunggu keluar pun tak kunjung muncul. Yash
pun menyimpan sepedanya dan bergegas masuk ke halaman rumah Elizt dan mengetuk
pintu. Baru akan mengetuk pintu ternyata pintu sudah terbuka dan keluarlah ibu Elizt.
“masuk nak!!, ibu lagi mandi tadi.. Elizt ada di kamarnya !! mungkin lagi
tidur.” Ujar ibu Elizt sambil mengeringkan rambutnya. “ohh iya bu’..Yash ke
kamar Elizt saja” Yash pun bergegas ke kamar Elizt karena tak sabar akan
bermain. Dia langsung membuka knop pintu dan masuk. Tampak Elizt sedang duduk
di pojok tempat tidur sambil mewarnai buku gambar. “Elizt, kok gak keluar ..
tadikan Yash diluar sudah berteriak-teriak”. Protes Yash, tapi Elizt tetap tak
bergeming. Yash kemudian menyenggol tangan Elizt dengan sengaja hingga membuat
goresan yang diatas buku gambar tersebut. Elizt kemudian menatap Yash, Yash
malah balik menatap Elizt. “keluarrrrr…!!” teriak Elizt. Yash pun sempat kaget
dengan teriakan Elizt. “aku tuh bosan main sama kamu.. semua yang yang dekat
sama aku malah lebih suka main sama kamu .. sana main aja sama Fendy..!!”. “iih..
kamu kenapa sih Elizt” ujar Yash masih tidak mengerti .. namun tanpa menunggu jawaban dari Elizt, Yash segera meninggalkan Elist. mama Elizt yang melihat kejadian itu segera masuk ke kamar dan bertanya ke Elizt.. dengan segukan Elizt pun menceritakan kalau sebenarnya ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar